Puisi: Air Yang Terputus
Sungguh mudah perasaan dibuang, dan hati berpaling...
Sedangkan orang di sini masih dalam kesakitan, memendam rasa yang tidak menentu...
Dalam gelisah, ku tertunggu... mengharap satu lagi serpihan dari mimpi menjawab persoalan di tengah malam...
Tapi apakan daya, kalau orang dah lupa... apa guna menghuni?
Usah di tanam anak jagung yang manis di kebun, andai tak mampu disiram dengan air berbaja...
Biar saja benihnya tersidai daripada mati kehausan air...
Dan jangan dirajuk orang yang pergi, sudah dihalang jarak, tak guna menjerit lagi...
Kalau sudi pintu dibuka, kalau benci, pagarnya aku kunci...
Tak usah menatap dari jauh, hanya sebagai perhiasan semata-mata...
Alang-alang sudah berpaling, dongak ke langit, jalan ke gunung...
Air yang terputus, biar saja di tengah laman, lama-lama keringlah sendiri.