Puisi: Jari Tertusuk Duri


Jeritan ku tiada bersahut, terasa pedih luka yang terbuka...

Engkau kini, entah di mana...

Ku sangka dekat, kiranya jarak.

Langkah mu ku jejak di lautan...

Semakin dalam, semakin tak terdaya,

Tubuhku pula makin lemah,

Siang malam, aku tercari-cari...


Jari tertusuk duri,

Tiada kain hendak ku capai,

Darah ku pula jatuh berterusan, bagai benang yang di tarik...

Hingga kini mata mu kuteringat, berteman rindu, sepi, sengsara...

Bila saat mata ku bertangisan...

Tiada tangan mu mengusapnya, penantian ku tiada beruntung,

Tinggallah aku termenung pada malam, sambil airmata ditadah hati kecil yang kehampaan.


Siang hari hati merindu, bila tiba malam bayangan mu ke terlihat di dalam mimpi...

Biarpun begitu, bila mata terbuka, tiada senyuman mu ku lihat dalam nyata...

Yang bercahaya hanyalah sisa rintihan yang masih kebasahan, mengalir dari sudut mata 

Dan engkau pula masih tiada menjelma...

Ternoda aku di dalam berduka, terbuai di dalam harapan yang tak pasti, bermimpi di ambang sepi...

Hingga kini, mata mu ku terbayang, dilukisi oleh tangisan derita, darah tak bertuan dan jiwa nan terganggu...

Popular Posts