Puisi: Keruhnya Air Sungai, Sejernih Permata


Dari sejernih permata,

Hingga keruhnya bagai lumpur di kuburan.

Batu yang menimpa hanya membuat sampah lebih hanyut ke dasar.

Keruhnya lumpuran di sungai,

Sekeruh rasa benci di jiwa...


Namun begitu, lambat laun...

Yang berat akan terbenam,

Dan yang ringan pula akan terasing...

Yang kotor akan layu ke tanah,

Dan yang suci akan kembali terangkat.

Begitulah ibaratnya kasih sayang.

Benci tak akan berpanjangan jika sayang masih terpahat.

Dendam, biarpun membara, namun di akhirnya,

Gugur juga batu dari hati.


Seumpama darah yang mengalir...

Biar berabad keruhnya kasih,

Tapi sayang seorang bapa tetap akan ada di jiwa anakanda.

Begitu juga rindu seorang Putera terhadap sang Raja...

Walaupun terpisah dek tanah, terasing dek negeri...

Kian bersatu jua di istana jiwa nan suci.


- Qadeem Zieman 

Popular Posts